Adanya telinga pada tubuh manusia sangatlah penting fungsinya. Karena selain berfungsi sebagai indra pendengaran, telinga juga berfungsi sebagai keseimbangan tubuh. Bisa dibayangkan jika telinga mengalami gangguan, seperti infeksi telinga, penyakit meniere, tinnitus, barotrauma, dll, maka selain fungsi pendengaran menjadi berkurang, juga akan mengalami sakit kepala dan tubuh sempoyongan karena kurang seimbang. Sayangnya, meskipun banyak orang yang menyadari akan pentingnya fungsi telinga, namun tak sedikit yang kurang serius dalam merawatnya. Padahal jika terjadi kerusakan telinga juga akan turut mengganggu aktivitas sehari-hari. Belum lagi juga harus berobat ke dokter spesialis telinga hidung tenggorokan THT di Bekasi maupun dokter lainnya agar bisa pulih kembali.
Banyak sekali tindakan yang kita sadari maupun tidak kita sadari ternyata memberi pengaruh buruk bagi kesehatan telinga. Beberapa diantaranya bahkan jika dilakukan terus-menerus bisa merusak bagian-bagian dalam telinga. Fatalnya, kerusakan yang terjadi bisa menyebabkan fungsi pendengaran turun atau tuli. Tentunya Anda tidak mau bukan hal demikian terjadi pada Anda? Maka dari itu sebaiknya hindari beberapa daftar penyebab telinga rusak berikut ini:
- Menggunakan headset dengan volume yang keras.
Banyak yang sudah mengetahui bahwa mendengarkan musik menggunakan headset dengan volume suara yang keras tidak baik untuk kesehatan telinga. Namun nyatanya masih banyak yang melakukan kebiasaan buruk ini, terutama anak muda. Padahal sering mendengarkan lagu atau suara yang keras menggunakan headset bisa menyebabkan gangguan atau penurunan fungsi pendengaran alias tuli. Manusia normalnya memiliki ambang dengar telinga antara 0-25 dB.
- Terlalu lama berenang.
Olahraga renang memang bagus untuk kesehatan. Namun jika dilakukan terlalu sering bisa menyebabkan otitis ekstrena atau radang telinga luar. Gejala penyakit ini berupa bengkak atau bahkan bisul-bisul dengan nanah pada liang telinga. Otitis ekterna bisa terjadi karena ketika berenang telinga akan terkena air dan menjadi lembab. Area yang lembab inilah yang memudahkan kuman atau jamur berkembang biak.
- Meremehkan penyakit batuk pilek.
Penyakit yang satu ini sering sekali menyerang saat musim penghujan tiba, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Batuk pilek selain mengganggu kesehatan pernapasan, juga turut mengganggu kesehatan telinga. Karena diantara telinga tengah dan saluran napas terdapat saluran penghubung yang bernama tuba austachii.
- Tidak langsung mengeringkan rambut setelah keramas.
Tetesan-tetesan air pada rambut yang basah di sekitar telinga, kemungkinan bisa masuk ke dalam telinga dan menyebabkan lembab. Hal inilah yang memicu tumbuhnya kuman dan jamur yang menyebabkan telinga terasa gatal, panas, hingga rasa penuh.
- Sering berada di tempat yang bising.
Hal ini sama halnya seperti menggunakan headset untuk mendengarkan lagu atau suara dengan volume tinggi. Dimana lambat laun juga akan menyebabkan penurunan fungsi pendengaran jika dilakukan terlalu sering.
- Membersihkan telinga dengan menggunakan cotton bud.
Menggunakan cotton bud atau benda asing lainnya untuk mengorek kotoran dari dalam telinga bisa menyebabkan trauma ringan pada liang telinga dan memicu pembengkakan atau radang. Kebiasaan ini juga tidak baik karena saat mengorek telinga terlalu dalam menggunakan cotton bud juga akan mengenai gendang telinga dan menyebabkan luka. Untuk membersihkan telinga, sebaiknya lakukan dengan cara yang benar, seperti dengan menggunakan obat tetes telinga, pergi ke dokter spesialis telinga hidung tenggorokan THT di Bekasi maupun daerah lainnya.